Sabtu, 28 November 2009

Kemarin hari Jumat (27/11) dikenal sebagai peringatan hari raya Idul Adha atau yang dikenal sebagai Hari Kurban. Idul Adha sendiri membawa banyak pesan, salah satu hal terpenting adalah bahwa dalam hidup, harus terus-menerus berkorban di jalan Allah untuk kebaikan umat manusia. Umat Islam di Indonesia harus tetap memiliki pengalaman spiritual dengan mengamati ritual, dari doa massa di pagi hari, pemotongan ternak, pendistribusian daging kepada orang miskin, dan merayakannya dengan orang-orang terkasih juga tetangga.


Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Ibrahim putranya Ismail adalah bahwa manusia harus siap untuk berpisah dengan semua yang dimiliki hingga yang paling berharga, mengatakan satu keturunan, jika demikian ditahbiskan. Sangat tidak mungkin setiap orang akan pernah datang ke situasi ini, tetapi terdapat pesan yang jelas, yakni pengorbanan akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, selama Idul Adha, Pemprov DKI Jakarta juga melarang tempat-tempat hiburan malam tertentu beroperasi pada H-1 dan Idul Adha 1430 H untuk menghormati warga Jakarta yang merayakan Idul Adha. Ada enam jenis hiburan malam yang wajib tutup, yaitu klub malam, diskotek, mandi uap, griya pijat, mesin keping jenis bola ketangkasan, serta usaha bar berdiri sendiri. Jika masih tetap dibuka, maka akan dikenai sanksi berupa surat teguran, penyegelan, hingga pencabutan izin usaha, menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, Rabu (25/11).

Selain itu, kegiatan yang bisa mengganggu ketertiban umum juga dilarang seperti memasang poster dan film yang mengandung segi pornografi. Kegiatan yang menimbulkan gangguan lainnya juga dilarang seperti taruhan, judi, dan hadiah dalam bentuk apapun sesuai ketentuan Perda No.10/1994.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1430 H!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar